Sehat dalam Rumah Jadul

Grosir Sprei Murah – Ide awalnya hanya membuka restoran. Tapi ia kemudian menginginkan orang yang datang juga terdorong untuk mempraktekkan gaya hidup sehat. Karena itu, ia menambahkan tempat pijat dan toko makanan organik.

Grosir Sprei Murah

Sebuah rumah lama di Jalan Terogong Raya, Jakarta Selatan, menjadi pilihannya. Luas lahannya sekitar 900 meter persegi. Nuansa jadul terlihat dari jendela kaca model nako. Ada pula jendela berukir-ukir melengkung yang pernah sangat tren pada era 1970-1980-an. Ukuran pintu dan jendelanya pun lebih lebar untuk standar rumah zaman sekarang.

Bersama suaminya, Daniel Chrisna, dan arsitek Yu Sing, Ayu mengubah eksterior dan interior rumah itu dengan konsep sehat dan ramah lingkungan. Tampak depannya hanya diplester saja tanpa cat. Pengunjung yang masuk harus melewati jembatan bambu kecil diiringi oleh suara gemericik air dari kolam.

Saat masuk ke dalamnya akan terlihat restoran yang plafonnya memakai susunan kayu bambu. Deretan tujuh meja mengitari dinding setengah lingkaran. Di sebelah kirinya terdapat toko makanan organik. Di sana tak ada pendingin ruangan.

Hampir sebagian besar dinding dalam bangunan mengekspos batu bata. “Sebenarnya ini trik supaya kami tidak perlu mengecat,” ujar ibu seorang putri ini. “Selain itu, batu bata rumah lama kualitasnya bagus dan tebal,” ia menambahkan.

Untuk menekan biaya, ia sepakat dengan Yu Sing untuk memakai material bekas sebagai furnitur restoran. Pintu bekas menjadi alas meja. Di bagian kakinya, memakai roda sepeda bekas. Yu Sing memang terkenal sebagai arsitek rumah murah yang kerap menggunakan barang-barang bekas.

Dinding setengah lingkaran yang berada di restoran ditutup dengan deretan kayu dolken. “Kayu ini biasanya cuma jadi tiang penyangga terus dibuang,” kata mantan copywriter di perusahaan periklanan itu. Di bagian belakang restoran terdapat taman luas dengan kolam renang, yang membuat sirkulasi udara bergerak lancar dari pintu depan.

Di dekat tempat pijat terdapat area duduk yang menghadap sebuah taman dengan deretan taman hias. Batu-batu berwarna putih disebar di taman kecil ini dengan bangku dari potongan kayu yang lebar. Area peralihan dari restoran ke tempat pijat ini menjadi oasis bagi pengunjung untuk rileks dan menghilangkan penat.

Lokasi yang tak jauh dari sekolah internasional membuat pengunjung yang datang rata-rata dari kalangan ekspatriat. “Rata-rata yang datang orang Jepang dan Korea Selatan,” ujarnya.

Ayu mengakui Rumah Sehat Intiyana belum 100 persen menerapkan konsep bangunan hijau, terutama dari segi pengolahan airnya. “Tapi kami usahakan untuk tidak mencemari air dengan memakai sabun cuci piring ramah lingkungan,” katanya.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment